Shorih Khaled Pascanonaktifnya SATPOL PP, PKL kembali meruak di jalanan depan Stasiun Jatinegara. Tak cukup setengah badan jalan. Lebih dari itu. Bisa dipastikan, kendaraan yang melintasinya akan mengalami macet berat. Tak terbayangkan; para pegawai yang pulang kerja, pikiran capek, tubuh capek, berdiri di di bis yang penuh sesak, m…asih harus dihadapkan masalah kemacetan yang “disengaja” itu.
Lihat SelengkapnyaSen pukul 19:17 Hanya Teman · Komentari ·
Lihat saja, begitu kasus Priok mencuat, langsung bermunculan grup2 di fesbuk yang mengajak bergabung utk membubarkan Satpol PP.
Satpol PP dibuat juga dengan undang-undang dan atas pertimbangan matang.
Jangan2, kelak kalo ada salah satu anggota KPK–semoga tidak–terkena kasus suap, serta merta saja mereka menuntut pembubaran KPK!!!
kalo ane mah, mending nikmati aja tontonan seru, anshorutthaghut ama masyarakat (yang sebagian ahlul bid’ah) bunuh2an… hehehehhh…
Astaghfirullah…!!!
Bencana apa lagi ini?
Adakah yang salah dengan Islam?… Lihat Selengkapnya
Ataukah ada yg salah dengan yang diajarkan?
Semoga Allah merahmatimu…
terserah bagaimana pendapat anda, like or dislike… 😉
Terus, apa sebenarnya definisi Thagut? dan kenapa satpol PP itu bisa disebut pembela thagut.
Dan, kenapa pula santri Mbah Priok itu juga dikatakan orang-orang musyrik?
soal thaghut, karena anda adalah orang yang cerdas, maka silakan klik link ini…
http://www.arrahmah.com/index.php/blog/read/1819/pembatal-pembatal-keislaman
… Lihat Selengkapnya
atau bisa juga membaca buku “Millah Ibrahim” karya Syeikh al Maqdisy, ditambah buku “Kalau Bukan Tauhid, apa lag?” tulisan ustad Aman Aburrahman (smoga Allah membebaskannya)…
insyaAllah dengan ilmu, kita terhindar dari jiddal berkepanjangan…
Yakinkah anda, kalau Sang Nabi juga akan tertawa gembira, menonton dan menikmatinya?
Atau katakanlah, kira2 bagaimana sikap Sang Nabi saw. andai melihat di desa beliau ada DUA ORANG/KELOMPOK yang suka ziarah ke makam & Sepasukan Tentara kerajaan saling berperang, membunuh?… Lihat Selengkapnya
Yakinkah anda, kalau Sang Nabi saw. juga akan tersenyum senang karena akan semakin sedikit “musuh”-nya di desanya?
kita harus belajar dari sikap Nabi terhadap kaum kafir Mekah yg selalu menyakiti beliau, menghina, melempari dengan batu, menimpuki dengan kotoran unta, mengejek, meludahi, mengusir dari rumah–tanah kelahirannya, dan lain-lain perlakuan mereka terhadap beliau. Lalu, apa yg dilakukan Nabi saw. terhadap mereka?
Kita juga harus belajar bagaimana sikap Nabi saw. terhadap kaum Yahudi dan Nasrani yang tersisa di Madinah–saat beliau berkuasa dan mempunyai kekuasan penuh untuk melakukan apapun.
… Lihat Selengkapnya
Orang Yahudi dan Nasrani yang KAFIR dan MUSYRIK!
Apa yang dilakukan Nabi saw. terhdap mereka?
setelah mereka melakukan semua perbuatan tak pantas kepada Nabi saw.? Apa “balas dendam” Nabi saw. saat mempunyai kesempatan membalas?
Mengusir? Membunuh? atau…
Yahudi dan Nasrani, jelas2 tidak menyembah Allah, jelas2 tidak pula berhukum dengan hukum Allah, apa yg dilakukan Nabi saw. terhadap mereka?
Tolong baca sejarah beliau, dan pahami bagaimana akhlak mulia beliau. Akhlak yang membuat Islam menyebar dan diterima seluruh Alam. sebagai rahmatan lil alamin.
nabi Saw juga membunuh seluruh laki2 musyrikin Yahudi madinah yang berkhianat saat perang ahzab…
seperti kata Ukhti maftuhah H, silakan anda lakukan cara berdakwah anda, saya menghargai itu selama masih di jalan Tawhid… dan saya sendiri juga melakukan jalan dakwah wal jihad ini… mohon dihargai… 😉
Kalau Nabi membubuh mereka, itu adalah karena mereka berkhianat saat perang. Bagaimana mungkin, misalnya, kita di Indonesia sedang berperang melawan Israel yang menyerang kita (bangsa sendiri). Lalu, orang2 Kristen di negeri ini berkhianat pada kita–lewat2 mata-mata atau membocorkan rahasia, dsb.apakah kita biarkan mereka?
apakah kita bisa hidup bersama mereka?
… Lihat Selengkapnya
TIDAK MUNGKIN.
Ya, harus dibunuh, karena pengkhianatn itu. Dan itulah yang dilakukan Nabi. Tapi, kalo mereka tidak melakukan pengkhianatan, apakah lantas dibunuh pula, hanya karena mereka tidak beriman pada Allah SWT?
Umat muslim adalah umat terbaik, datang untuk menyampaikan amar makruf nahi munkar.
meninggikan kalimat Allah. Menegakkan syariat Islam.
itu sudah menjadi kewajiban dan kepastian.
Menurut anda, dari mana umat Islam bisa memulai menegakkan syariat Islam?
dari negara, diri sendiri, keluarga, lingkungan RT, atau lewat pembentukan pasukan militer khusus umat Islam (secara sembunyi2) dan aktif melakukan pelatihan perang, lalu suatu saat akan melawan pemerintahan Indonesia?
dakwah terus dijalankan sambil tidak lupa i’dad, dan ketika kesempatan itu datang, maka lakukanlah amaliyah jihad… insyaAllah Syariat Islam akan segera tegak di bumi NK(afir)RI ini… amin Allahumma amin…
semoga kita dipertemukan dan dipersatukan dalam barisan “panji2 Hitam Mutiara Putih” tersebut… 🙂
Rasulullah saw. bersabda, “Mulailah dengan diri kalian sendiri atau mulailah dengan keluargamu.” Dengan demikian, prioritas kita adalah menyelamatkan diri sendiri dari segala kemungkinan penyimpangan terhadap misi utama kehidupan kita, yaitu: “Dan tidaklah Aku ciptakan jin dan manusia kecuali untuk beribadah kepada-Ku.” (Adz-Dzariyat: 56).
Apabila kita sadari hal itu, kita akan memahami arti ibadah seluas-luasnya, yaitu segala sesuatu yang kita lakukan dalam kehidupan kita sesuai dengan apa yang dicintai dan diridhoi Allah SWT. “Segala apa yang dicintai dan diridhai oleh Allah, baik berupa perkataan, perbuatan yang nampak, maupun yang tersembunyi.” (Ibnu Taimiyah, Al-’Ubudiyah, hlm. 1)…. Lihat Selengkapnya
Tidak berarti menegakkan Islam tidak penting, … Lihat Selengkapnyatetapi prosesnya salah. Sesudah seseorang dalam sekup individu melaksanakan tanggung jawab dirinya sebagai hamba Allah, dia akan melangkah menempati posisi di masyarakatnya sesuai dengan kapasitas masing-masing.
Di sinilah terjadi interaksi dan kooperasi antara anggota masyarakat Muslim sesuai dengan firman Allah SWT: “Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan taqwa dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran.” (Al-Maidah: 2).
untuk regional, tegakkan dulu Daulah/Imarah Islam, baru setelah Daulah2 Islam bermunculan, mereka akan bersatu membentuk khilafah… Alhamdulillah Daulah Islam Iraq, Afghanistan, Kaukasus sudah berdiri…
intinya, demi menghindari jidal berkepanjangan, silakan saja anda lakukan dakwah anda dengan pemahaman Islam yang damai…… Lihat Selengkapnya
sedangkan menurut saya, Islam bukan agama Damai semata, tapi agama yang proporsional, tegas, adil…
Dan Islam adalah Rahmat bagi seluruh alam hanya ketika Syariat Allah sudah tegak di bumi ini… bagaimana Allah mau menurunkan rahmat-Nya, sedangkan Syariat-Nya kita injak2??
makanya dari awal ane bilang, semua harus paralel dan saling bersinergi… gak bisa dakwah melulu tanpa aksi, gak bisa juga i’dad abadi tanpa jihad dan kita gak bisa juga jihad tanpa ilmu… 😉
thaliban aja artinya ‘murid’ kan?? jadi mereka adalah orang2 yang selalu belajar…
ketika di Mekah, beliau membentuk kader-kader, memberikan pengajaran tentang akhlak dan ajaran Islam di rumah2 (terutama rumah Arqam bin Abi Arqam).
Setelah keilmuan kader itu mantap, akhlaknya bagus, tidak akan serta merta “tertawa” melihat orang lain saling bunuh, beliau mengirimkan kadernya itu ke Madinah.
… Lihat Selengkapnya
Mulailah, kader2 itu berdakwah di Madinah–menunjukkan kelembutan dan keunggulan Islam daripada sistem yang dipakai penduduk Yatsrib (Madinah) waktu itu.
Karena perilaku, akhlak, dan sikap kader itu yang sangat baik terhadap penduduk Yatsrib, mereka pun bisa diterima dengan baik. Akibatnya, penduduk Yatsrib sendirilah yang “mengundang” Nabi saw. Mereka merindukan kedatangan beliau ke Yatsrib.
Sebagian bahkan ada yang datang menyusul ke Mekah utk menyampaikan bai’atnya (yang dikenal dengan Baiat Aqabah).
Begitulah, ketika seseorang sudah dikenal oleh masyarakatnya, dianggap baik, dan dipercaya akan memberikan kedamaian, mereka sendirilah yang akan memintanya menjadi pemimpin mereka.
kalo saya tertawa, itu hanyalah apresiasi syukur melihat orang kafir/murtaddin yang tewas terbunuh… sebagaimana saya sujud syukur ketika melihat 2 menara kembar luluh lantak…
Mereka musyrik dan kafir, lalu apakah Nabi saw. tertawa, menonton, dan menikmati pemandangan seperti itu?
Seingat saya, dari buku2 sirah beliau yang saya baca, tidak tuh….
… Lihat Selengkapnya
Beliau menjadikan orang Arab itu tersempurnakan akhlaknya, saling menyayangi, mengasihi, dan mencintai.
Tidak lagi saling bunuh.
Lha ini, ada yg tertawa2 melihat orang muslim yang “dikiranya musyrik dan kafir” saling bunuh.
Konsekwensinya sangat besar.
Nabi saw. bahkan pernah menyabdakan bahwa siapa yang menyebut pada saudaranya yang muslim kafir, maka dia telah kafir.
naudzu billah…
anda lebih cerda untuk menilai apa hukuman yang pantas bagi orang yang bersumpah kepada SELAIN ALLAH???
kalau anda punya pandangan yang berbeda, ya itu HAK anda… 😉
dan, saya pikir Nabi saw tidak pernah tertawa melihat dua kelompok musyrik/kafir (atau bahkan yg dituduhkan musyrik/kafir) saling membunuh.
Suatu ketika Nabi saw mengutus Khalid bin Walid bersama pasukannya kepada masyarakat Kufah (entah lupa). Khalid mengajak mereka masuk Islam…. Lihat Selengkapnya
Apa kata kaum itu?
Mereka bilang “Ma aslamna, walakin shaba’na” (kami tidak berislam, tapi kami mengikuti agama nenek moyang kami).”
Seketika itu, Khalid menyuruh pasukannya untuk membunuh mereka. Tak tersisa.
Salah seorang sahabat yang juga disuruh membunuh, menolaknya.
“Aku dan para sahabatku, tak akan mau membunuh mereka!” tolaknya.
Sahabat itu lalu melaporkan tindakan Khalid pada Nabi saw.
Apa kata Nabi saw.?
Beliau menengadahkan tangan, “Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu atas tindakan Khalid.”
Beliau saw tidak setuju dengan sikap dan tindakan Khalid yang membunuh mereka yang jelas-jelas mengatakan, “Kami tidak berislam, tapi shaba’na.”
yang saya bilang seperti itu adalah pns, anhorutthaghut, anggota dewan, dll yang mereka disumpah kepada SELAIN ALLAH dan ber-wala’ atas Thaghut…
anda tersinggung, ada kerabat, keluarga, atau apapun yang masuk kategori itu?? ya bodo amat… itu derita anda… … Lihat Selengkapnya
FYI, saya saja sudah BARO’AH dengan keluarga terdekat sekalipun yang masuk ke golongan tersebut…
mungkin pandangan dan latar belakang kita memang berbeda, oleh karena itu, jidal ini saya sudahi sampai disini saja, terserah apapun tanggapan anda, tidak akan saya tanggapi… sekian dan terimakasih
apakah dia bersumpah pada Pancasila?
apakah dia bersumpah pada presiden?
ketika anda mengatakan bahwa PNS itu telah kafir, berarti anda telah mengkafirkan atau memusyrikan orang muslim yang menjadi PNS. bukankah begitu?… Lihat Selengkapnya
saya rasa tidak serta merta bisa dihukumi seperti itu.
Saya tidak tersinggung, saya hanya ingin sharing tentang pandangan saya tentang agama ini–berdasarkan latar belakang keilmuan dan pendidikan yang saya peroleh.
Namun, saya kira umat Islam memang belum bisa menyatukan persepsi, apabila kita masih saling curiga dan mencap muslim lainnya.
bagaimana kita akan bahu membahu, jika sebelum segalanya terjadi saja, kita sudah curiga dan mencap saudara kita.